GIGI SUSU JANGAN SAMPAI JADI GIGI BUSUK (Part 2)

 3.       Biarin anak milih sikat dan pastanya sendiri

Kalau anak udah bisa berkomunikasi dua arah, biasanya sekitar usia 3-4 tahun, bolehlah dia dikasih kesempatan untuk memilih sikat dan pasta gigi sesuai keinginannya. Waktu belanja bulanan, biarin aja dia bersenang-senang milih sikat giginya, toh nanti dia juga yang bakalan pakai. Tujuannya supaya dia lebih semangat, kan itu sesuai dengan pilihannya.

Tapi ini nggak mutlak ya, sesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan juga. Kalau masih zaman pandemi belum terkendali seperti sekarang, ya usahakan anak gak usah dibawa kalau ke tempat keramaian, kita ajalah yang pilihin sendiri yang cocok buat anak.


4. Gunakan pasta gigi sebanyak sebanyak yang dibutuhkan

Pertanyaan yang biasa muncul, "langsung pake pasta gigi gak, Mak?"

Karena kita menggunakan pasta gigi waktu nyikat gigi, ya silakan gunakan pasta gigi. Kalau kita nggak kasih pasta gigi, anak malah jadi bingung, kok waktu orang lain pakai odol, tapi saya nggak? Gak apa-apa, kasih aja pasta gigi, karena rasa yang terkandung di pasta gigi diberikan tujuannya juga supaya anak mau disikat giginya.

 “Tapi Mak, kan anaknya belum bisa kumur?”

Nah, di sini kuncinya. Gunakan sesuai kebutuhan. Untuk anak usia di bawah 6 tahun, pasta gigi yang digunakan cukup kira-kira sebesar biji beras, dan untuk anak di atas 6 tahun, bisa digunakan sebanyak kira-kira sebesar biji kacang polong. Dengan jumlah segitu, kalaupun tertelan, jumlah yang ketelan nggak terlalu banyak.


                                            Sumber gambar: Kidzdental.co.id


 5.  Usahakan jangan gunakan pasta gigi untuk orang dewasa

“Memang ada Mak, yang anaknya dikasih odol orang dewasa?”

 Ya ada aja. Bisa karena nggak ngerti kalau anak sebaiknya dikasih pasta gigi khusus anak, atau karena memang nggak ada biaya untuk nyediain pasta gigi anak-anak. Sekarang lagi masa sulit, segala yang bisa dihemat, diusahakan sebisa mungkin untuk dihemat.

Kenapa sebaiknya ngggak menggunakan pasta gigi untuk orang dewasa? Karena pasta gigi dewasa itu pedes, rasa mint-nya kuat. Khawatirnya ntar yang ada anak malah trauma, trus nggak mau sikat gigi lagi. Orang tua juga yang repot.

 “Kalau terpaksa banget nggak ada lagi gimana, Mak?”

Kalau terpaksa banget gunakan sesedikit mungkin, sesuai keterangan di poin sebelumnya. Pokoknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing aja, yang penting hak anak untuk mendapatkan pemeliharaan gigi terpenuhi.

 

6. Iringi dengan nyanyian

Mamak selalu mengawali sesi sikat gigi dengan bersenandung kayak gini,

“Ayo Kawan, sikat gigi bersama,

siapkan pasta serta sikatnya.”

 Dulu jingle itu sering diputar di tipi, tapi nggak tau kenapa nggak pernah diputer lagi.

Hasilnya, tiap dengar lagu itu, anak-anak jadi ngerti kalau kita mau sikat gigi. Drama kejar-kejaran juga pelan-pelan berkurang,  hehe..

 

7. Pangku anak sewaktu menyikat gigi.

Menyikat gigi anak usia di bawah 4 tahun, lebih mudah dengan dipangku daripada berhadapan. Anak kita dudukkan di paha yang berlawanan dengan tangan yang akan digunakan untuk menyikat gigi anak, lalu orang tua nyikat gigi anak dari belakang. Tangan yang satunya lagi bisa menahan tubuh anak supaya posisinya mantap. Kesannya kayak ribet, tapi ternyata kontrol sikat gigi juga lebih baik kalau penyikatan dilakukan dari belakang. Nggak percaya?  Cobain deh, hehe…

 

8. Umpetin pasta giginya kalau nggak digunakan

Terakhir, ini juga penting, karena ada anak-anak yang suka ngabisin pasta gigi, baik karena diemut ataupun dimainin. Pada kasus ekstrim, bisa habis setube sehari. Bisa bangkrut tiap hari beli pasta gigi. Kalau diemut, kelebihan fluoride malah bisa ngerusak gigi. Bisa terjadi mottled enamel, yaitu giginya jadi berwarna kecokelatan kayak pop corn. Bukannya kuat, tapi gigi yang kelebihan fluoride justru berkurang kekuatannya. Bukankah segala sesuatu yang berlebihan memang nggak baik?

Nah, itu beberapa tips ngerawat gigi anak, supaya gigi susunya tetap sehat sampai waktunya diganti oleh gigi permanen. Semoga bermanfaat dan bisa meringankan sedikit kepuyengan emak-emak perihal perawatan gigi anaknya. Lebih baik mencegah daripada mengobati, ya kan Mak?


Comments

Popular posts from this blog

Akhirnya Jadi Juga Belajar Bikin Blog

AdSense: Belajar dari Nol Sampai Bisa Dapat Penghasilan Jutaan dari Blog